Kamis, 01 Maret 2018

Model PPSI Dalam Perencanaan Pembeljaaran

Nama               : DESY PHILIPUS
NPM               : 15.601050.059
Local               : B PGSD 2015
Mata Kuliah    : Perencanaan dan Pengembangan Pembelajaran.

MODEL PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksioal) DESAIN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A.    Pengertian Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran sering kali kita artikan dalam berbagai hal seperti, sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai system dan sebagai proses. Menurut beberapa ahli berpendapar makna dari Desain pembelajaran itu sendiri seperti, Hebert Simon (Dick dan Carey, 2006), “mengartikan Desain sebagai proses pemecahan masalah”. Dan menurut Syaiful Sagala (2005:136) Desain pembelajaran sebagai proses adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulakn desain pembelajaran adalah segala upaya dalam bentuk praktek penyusunan media teknologi komunikasi da nisi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penenuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tuujuan pembelajaran, dan merancang “perlakuan” berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi.

B.     Kriteria Desain Instruksional
a.       Berorientasi pada siswa, ketika kita mendesain pembelajaran, maka pertanyaan pertama yang harus kita ajukan adalah bagaimana desain yang kita kembangkan itu mampu membantu siswa dalam mempelajari bahan pembelajaran. Beberapa hal yang perlu dipahami tentang siswa diantaranya :
1)      Kemampuan Dasar
2)      Gaya Belajar
b.      Berpijak pada pedekatan system, melalui pendekatan system, bukan saja dapat dipreksi keberhasilannya, akan tetapi juga akan terhindar dari ketidakpastian.
c.       Teruji secara Empiris, melalui pengujian secara empiris dapat diliat berbagai kelemahan dan berbagai kendala yang mungkin muncul sehingga jauh sebelumnya dapat diantisipasi.

C.    Hubungan Perencanaan dan Desain Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran (Lesson Plans) berbeda dengan Desain Pembelajaran (Instructional Design), namun keduanya memiliki hubungan yang sangat erat sebagai program pembelajaran. Perencanaan Pembelajaran disusun untuk kebutuhan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran didalam kelas. Pada perencanaan lebih menekankan pada proses pengembangan atau penerrjemahana suatuu kurikulum sekolah, sedangkan desain menekankan pada proses merancang program pembelajaran untuk membantu proses belajar siswa seperti yang dikemukakan Zook (2001) bahwa desain Instruksional adalah “a systematic thinking process to help learners learn”.
Sehingga dalam proses pembelajaran kita terlebih dahulu bertanya bagaimana desain kurikulum yang ada dilebaga Pendidikan; sedangkan jika kita ingin menyususn dan mengembangkan sebuah desain pembelajaran kita perlu bertanya bagaimana agar siswa dapat mempelajarai sesuatu bahan pelajaran dengan mudah.

D.    Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) Desain Instruksional
Dalam buku wina Sanjaya (2008:75) menyatakan bahwa model PPSI (prosedur pengembangan system Instruksional) adalah model yang dikemangkan di Indonesia untuk mendudkung pelaksanaan kurikulum 1975. PPSI berfungsi untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secra sistematis, untuk dijadikan sebagai perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
PPSI terdiri dari 5 tahap, yakni:
a.       Merumuskan tujuan, yakni kemampuan yang harus dicapai oleh siswa. Ada 4 syarat dalam perumusan tujuan ini yakni, tujuan harus operasional, artinya tujuan yang dirumuskan harus spesifik atau dapaat diukur, berbentuk hasil belajar bukan proses belajar, berbentuk perubahan tingkah laku dalam setiap rumusan tujuan hanya satu bentuk tigkah laku.
b.      Mengembangkan alat evaluasi, yakni menetukan jenis tes dan menyusunitem soal untuk masing-masing tujuan. Alat evaluasi disimpan pada tahap 2 setelah perumusan tujuan untuk meyakinkan ketepatan tujuan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
c.       Mengembangkan kegiatan belajar-mengajar, yakni merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar dan menyeleksi kegiatan belajar perlu ditempuh.
d.      Mengembangkan program kegiatan pembelejaran, yakni merumuskan materi pelajaran, menetapkan metode dan memili alat dan sumber pelajaran.

e.       Pelaksanaan program yaitu, kegiatan mengadakan prates, menyampaikan materi peljaran, mengadakan psikotes dan melakukan perbaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar